Hari Sabtu kemarin menjadi hari yang melelahkan karena aku harus ke sekolah mengambil baju seragam dan membeli buku-buku pelajaran untuk anak-anak. Ditambah lagi masih harus menunggu sulung selesai MOS sampai waktu dhuhur. Rencana ke Giant hari itupun akhirnya dibatalkan. Nyampe rumah rasanya ingin segera merebahkan badan yang penat ini ke peraduan. Tapi tiba-tiba ada panggilan masuk ke handphone fleksiku. Biasanya aku enggan menerima panggilan telepon di jam istirahat , tapi siang itu aku tergerak untuk segera mengangkat telepon yang sudah berdering agak lama. Nomornya tidak terdaftar, tapi dari area sekitar Sidoarjo juga.
“Assalamu’alaikum” suara lelaki di ujung sana
“Waalaikum salam…” Jawabku sambil bertanya-tanya siapakah gerangan
“Apa benar ini yang jual baju muslim?” Tanya lelaki itu
“Iya pak” jawabku pendek
“Bu, saya tadi mencatat nomor ini waktu lewat di depan rumah Ibu” Hmmm…memang di depan rumah ada banner Butik Zahrah.
“Saya mau membelikan baju muslim untuk anak saya. Anak saya kelas 1 SMP dan umur 6 tahun. Ada nggak, Bu?”
“Ada pak, datang saja ke toko, biar anak-anaknya bisa milih sendiri”
“Tokonya di sebelah mana?” Tanya bapak itu.
“Di depan gerbang komplek perumahan, di seberang pos satpam, Pak. Toko saya yang nggak ada bannernya” Jawabku panjang lebar.
“Oh itu toko Ibu ya. Iya saya tahu tokonya. Kalau yang merk biasa-biasa saja kira-kira sampai berapa ya, Bu, harga dua baju? Saya sudah janji membelikan anak-anak baju baru” kata bapak itu ragu.
Aku mulai bisa menangkap maksud bapak itu dan kebingungan menjawabnya. Sambil mengingat-ingat harga baju muslim anak-anak yang ada di tokoku, semua diatas dua ratus ribu rupiah. Memang rata-rata segitu harga baju muslim anak-anak.
“Hari Senin datang aja ke toko untuk melihat-lihat, Pak. Hari Sabtu dan Minggu tokonya tutup. Jangan khawatir, ada diskonnya kok”
“Baik Bu, hari Senin saya ke sana. Terimakasih, Bu. Assalamua’alaikum”
“Waalaikum salam” jawabku sebelum menutup telepon.
Telepon bapak itu mengurungkan niatku untuk tidur siang. Allah….aku mulai bisa meraba kondisi bapak itu. Seorang bapak yang kondisi keuangannya pas-pasan yang ingin sekali melihat binar-binar bahagia anak-anaknya ketika menerima baju baru untuk lebaran nanti. Aku jadi teringat waktu aku kulakan barang dagangan hari Jumat sebelumnya. Ada seorang ibu yang membelikan anaknya baju muslim. Setelah baju itu terbeli, betapa girangnya gadis kecil itu sambil memberikan ciuman suka cita kepada ibunya. Ibunya pun tampak bahagia bisa membuat anaknya senang.
Orang tua mana yang tidak menyukai momen seperti itu? Bagi sebagian kita mungkin bisa kapan saja membelikan baju baru untuk anak-anak sehingga hal seperti itu menjadi hal biasa bagi kita. Tapi bagi sebagian yang lain, yang tidak seberuntung kita, mungkin hanya bisa menyisihkan sebagian rizki untuk membelikan baju baru anak-anaknya disaat menjelang lebaran. Semoga Allah senantiasa memberikan rizki yang berlimpah kepada mereka. Amin…
Dian Widyaningtyas
Tender Loving Care
Very Early July 22, 2013
Posted from WordPress for BlackBerry.
Mengharukan… apakah ada sambungan kisah ttg Bpk itu,mba?
Bapaknya sudah datang ke toko, Jeng :). Semoga membuat kita lebih bersyukur dengan apa yang kita miliki.