Move on…adalah sebuah frasa yang akhir-akhir ini semakin sering aku dengar. Baik dibisikkan dengan lembut ke telingaku, maupun diteriakkan dengan sangat keras di depan hidungku. Sebuah frasa yang kudapatkan dari teman dan sahabat, baik yang selalu bertemu muka denganku, maupun yang hanya bersua melalui media maya. Tak ada yang salah dengan frasa itu….sama sekali tidak ada yang salah. Pun aku yakin tak ada maksud lain frasa itu mereka ucapkan selain pengharapan agar aku melanjutkan hidupku seperti sedia kala setelah peristiwa yang menggoreskan luka di hati dengan sangat dalam.
Move on….bagi sebagian temanku adalah manakalah aku membuka hati untuk kehadiran seseorang yang akan mengisi hari-hariku, menemaniku menjalani kehidupan yang keras ini. Move on…..bagi sebagian temanku yang lain adalah manakala aku melanjutkan hidupku dan tidak lagi bermuram durja menangisi luka yang masih mengangah. Semua untuk kebaikanku, aku yakin itu. Pasti !
Tapi saat ini, cukuplah hidupku saja yang move on. Aku sudah bisa melanjutkan hidupku walau rasa sakit masih saja terasa disudut hati yang terdalam. Rasanya tidak ada yang berubah dengan hidupku, kecuali ketiadaan sosok lelaki penyabar bersahaja penuh cinta dan menghormatan disampingku. Semua berjalan seperti biasa. Adalah terlalu dini jika saat ini membicarakan move on hati. Move on hati tidaklah semudah move on hidup. Aku jadi bertanya-tanya apakah ada yang salah ketika hatiku tidak/belum bisa move on? Dimanakah letak salahnya? Membolak-balikkan hati tidaklah semudah membolak-balikkan telapak tangan. Berbicara tentang move on….cukuplah hidupku saja yang move on, belum hatiku…..
Dian Widyningtyas
Tender Loving Care
Bakal menunggunya lembur, August 26th, 2013
Picture is taken from this
ketemu mbak Di di sini, peluk aaah *bighug
Halo mbak Tika….makasih sudah berkunjung ke blog sederhana ini 🙂
sami2 mbak 🙂