Tercerabut dari peraduan di tepi malam
Menikmati lagu sunyi semesta yang masih pulas
Ditingkahi kecipak air kran bocor yang enggan jatuh
Menciptakan sonata cinta yang hampir usang
Ada kau disana diantara sonata cinta itu
Seolah memangilku untuk mencumbui malam senyap
Tak kuasa kutolak pintamu yang seumpama titah raja
Kau jadikan aku air
Maka jadilah aku air penawar dahaga jiwamu
Kau jadikan aku angin
Maka jadilah aku angin pengusir lelah jiwamu
Kau jadikan aku pagi
Maka jadilah aku pagi yang memeluk jiwamu
Kau jadikan aku malam
Maka jadilah aku malam yang membelai jiwamu
Kau jadikan aku api
Maka jadilah aku api yang membakar gelora jiwamu
Karena dirimu seumpama raja di hatiku
Dian Widyaningtyas
Tender Loving Care
Di tepi malam yang hampir usang, September 19th, 2013
Gambar diambil dari sini
di tepi malam yang hampir usang itu menjelang subuh mbak? *nebak ^^,
Iya bener…sekitar jam 03.00 deh jam di netbook.. ^_^
sukaaaak, sama tulisannya mbak dee, akhirnya kita bersahabat di wordpress juga, ehehehe,
tapi maafkeun malah mbak dee duluan yang follow tadi T.T
Makasih mbak, masih belajar nulis nih. Ini tadi jaga ruangan sambil nyari blog teman2…banyak juga ternyata, tapi banyak yang nggak aktif keknya.
iya mbak, lagi belajar juga, terus belajar, pingin banget mengikuti jejak teman2 bisa buat buku, *malu, tapi realisasi usahanya itu sering terkalahkan belajar buat himbauan juga, hehehe
banyak puisi di sini 🙂
hihihi…rasanya gimana gitu suhu mau jalan2 ke blogku yang masih belum ada apa2nya ini. makasih ya bro. aku acungi jempol deh kemampuanmu menggali ide dan mengembangkannya jadi sebuah tulisan. Kagak ada matinya deh. 🙂
halah…. nggak segitunya kali.
ya, cuma menulis…. itu aja