A Simple Live Music Show

live music

Lir ilir..lir ilir

tanduri wes sumilir

tak ijo royo-royo tak senggu temanten anyar…

Sayup-sayup terdengar tembang yang begitu akrab di telingaku sewaktu aku kecil dulu, dinyanyikan oleh beberapa orang dengan iringan alat musik yang aku belum tahu jenisnya. Suara mereka dan musiknya perlahan merayapi dinding-dinding rumah Ayahku dan menerobos masuk ke dalam kamarku yang berada di bagian belakang. Sebenarnya mereka sudah sedari tadi berada di teras rumah dan sudah menyanyikan beberapa lagu tanpa mampu mengusik rasa ingin tahuku. Mungkin karena lagu-lagu yang mereka nyanyikan sebelumnya sangat asing di telingaku. Tapi kali ini lantunan tembang lir ilir mampu membuat kakiku dengan suka rela melangkah ke arah sumber suara setelah sebelumnya kusambar jilbab yang teronggok di lantai kamar.

 

Cah angon…cah angon penekno blimbing kuwi

Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir

Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore

Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane

Yo surak o..surak hiyo…

Aku begitu menikmati alunan tembang yang mereka nyanyikan dengan gaya lesehan yang santai di teras rumah Ayahku. Sebenarnya tembang itu mereka nyanyikan dengan musik yang berbeda dari aslinya tapi tetap saja terdengar enak di telingaku. Lebih enak malah, lebih easy listening kesannya. Sepertinya sih mengadopsi sebuah lagu dangdut, tapi aku nggak tahu pasti apa judulnya. Sayangnya waktu itu aku tidak berpikir untuk merekam atraksi mereka. Yang terlintas adalah mengabadikan atraksi mereka dalam beberapa jepretan kamera handphone di tanganku.

Ternyata mereka terdiri dari empat orang lelaki dengan empat alat musik yang sangat sederhana. Bahkan sangat sederhana sekali karena terbuat dari beberapa potongan bambu dan beberapa buah krempyeng. Krempyeng adalah tutup botol. Untuk bisa dijadikan alat yang bisa mengeluarkan bunyi, biasanya tutup-tutup botol itu dipipihkan kemudian dipaku pada sepotong bambu. Setelah tembang Lir Ilir selesai mereka nyanyikan, selanjutnya mereka menyanyikan lagu-lagu yang sudah dilist adikku pada sesobek kertas. Dan aku masih saja menikmati permainan musik sederhana dan lantunan lagu-lagu mereka. A simple live music show to refresh my mind…

Terimakasih buat adikku yang sudah “nanggap” mereka ke rumah. I really like that!!

***

Dian Widyaningtyas

Tender Loving Care

Jelang pagi dan masih saja mata ini belum mau terpejam…..Monday, December 30, 02:39 AM

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s